Laju Reaksi

Sunday 13 October 2013

RPP































RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata Pelajaran
: 
Kimia
Kelas/Semester
: 
XI/1
Pertemuan ke
:
I (Pertama)
Alokasi Waktu
: 
2 x 45 menit
Standar Kompetensi
: 
Memahami konsep larutan elektrolit dan non elektrolit
Kompetensi Dasar
: 
Membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit
Indikator
: 
1.      Menjelaskan larutan elektrolit dan non elektrolit
2.      Menjelaskan gejala-gejala hantaran listrik melalui larutan
3.      Menjelaskan teori Ion Svante Arrhenius
4.      Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar.
5.      Mengelompokkan larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah

 I.      TUJUAN PEMBELAJARAN
   Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
1.      Menjelaskan larutan elektrolit dan non elektrolit
2.      Menjelaskan gejala-gejala hantaran listrik melalui larutan
3.      Menjelaskan teori Ion Svante Arrhenius
4.      Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar.
5.      Mengelompokkan larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah

II.            URAIAN MATERI PEMBELAJARAN
Indikator 1
Horizontal Scroll: 1. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik karena zat elektrolit dalam larutannya terurai menjadi ion-ion bermuatan listrik dan ion-ion tersebut selalu bergerak bebas.
2. Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat nonelektrolit dalam larutannya tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik.

0052.JPG            Elektrolit Dan Nonelektrolit







Indikator 2
Gejala-Gejala Hantaran Listrik Melalui Larutan
Daya hantar listrik larutan adalah kemampuan larutan untuk menghantarkan arus listrik. Sifat hantar listrik berbeda-beda. Hantaran listrik melalui larutan dapat diuji dengan suatu alat yang disebut electrolyte tester, seperti pada gambar 1.8. Adanya hantaran listrik ditandai oleh menyalanya lampu pijar pada rangkaian itu dan /atau adanya suatu perubahan (misalnya timbul gelembung) pada salah satu atau kedua elektrodanya.
Gambar 1.8. Elektrolit dan nonelektrolit. (a) H2O adalah non-elektrolit sehingga tidak menghantarkan listrik, lampu tidak menyala (b) dan (c) HCl dan NaOH adalah larutan elektrolit, terlihat lampu menyala.


Indikator 3
Teori Ion Svante Arrhenius
Menurut Svante Arrhenius, larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik melalui larutan. Sebagaimana telah diamati pada kegiatan diatas, NaCl, HCl, NaOH, dan CH3COOH tergolong elektrolit. Zat-zat ini dalam air terurai menjadi ion-ion sebagai berikut :
NaCl (s)                         + 
HCl(g)                                  + 
NaOH(s)                                       + 
CH3COOH(l)                    + 
Adapun zat nonelektrolit dalam larutan tidak  terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap berupa molekul.
Contoh :
C2H5OH(l)                      C2H5OH(aq)          
     Etanol
CO(NH2)2(s)                   CO(NH2)2(aq)
      Urea
     Indikator 4
Elektrolit senyawa ion dan senyawa kovalen polar
1.      Senyawa Ion
q  Senyawa ion misalnya NaCl dan NaOH, terdiri atas ion-ion. NaCl terdiri atas ion-ion , sedangkan NaOH terdiri atas ion OH-.
q  Padatan: Tidak dapat menghantarkan arus listrik. Sebab, dalam padatan, ionionnya tidak bergerak bebas, melainkan diam pada tempatnya. Oleh karena itu, padatan senyawa ion tidak menghantarkan listrik.
q  Lelehan: Dapat menghantarkan listrik. Sebab, dalam lelehan, ion-ionnya dapat bergerak relatif lebih bebas dibandingkan ion-ion dalam zat padat. sehingga lelehan dan larutan senyawa ion dapat menghantarkan arus listrik.






Gambar : susunan ion-ion dalam (a) Kristal (b) lelehan, dan (c) larutan.

2.      Senyawa Kovalen Polar
q  dilarutkan dalam air, senyawa utuh dalam bentuk molekulnya dan tidak bermuatan artinya senyawa tersebut tidak terionisasi. Contoh reaksinya : CO(NH2)2 (s)  +  H2O(l)    ®   CO(NH2)2(aq)
q  Namun Padatan: Tidak dapat menghantarkan listrik, karena padatannya terdiri atas molekul-molekul netral meski bersifat polar.
q  Lelehan: Tidak dapat menghantarkan listrik, karena lelehannya terdiri atas molekul-molekul netral meski dapat bergerak bebas.
Larutan (dalam air) : Contohnya,  CO(NH2)2 (urea), karena jika senyawa tersebut tidak semua senyawa kovalen polar tidak dapat menghantarkan listrik dalam pelarut air karena molekul-molekulnya akan terurai menjadi ion-ionnya. Contoh:
CH3COOH(aq)   ®    H+(aq)    +    CH3COO-(aq)


Gambar : Larutan cuka yang merupakan senyawa kovalen polar
 
 





Akan tetapi senyawa kovalen polar yang lain, seperti gula tidak dapat menghantarkan listrik dalam pelarut air. Hal ini disebabkan molekul-molekul gula tidak dapat terurai menjadi ion-ion dalam pelarut air. Jadi senyawa kovalen polar dapat berupa elektrolit maupun non-elektrolit. Bersifat elektrolit jika dapat bereaksi dengan pelarut air (terhidrolisis).
Indikator 5
Elektrolit kuat dan Elektrolit lemah
1.      Elektrolit kuat, adalah zat elektrolit yang terurai sempurna dalam air. Daya hantar listriknya relatif baik. Tergolong elektrolit kuat yaitu: HCl, H2SO4, HNO3, NaOH, NaCl, dan lain-lain
2.      Elektrolit lemah, adalah zat elektrolit yang terurai sebagian membentuk ion-ionnya dalam pelarut air. Tergolong elektrolit lemah yaitu: CH3COOH, HCN, NH4OH, dan lain-lain
Kuat atau lemahnya suatu elektrolit, secara kuantitatif dapat dinyatakan dengan
derajat ionisasi/derajat disosiasi:
Folded Corner: "α"=(mol zat terionisasi)/(mol zat mula-mula)
Harga derajat ionisasi berkisar antara 0 dan 1, dengan ketentuan :
α = 0 zat tak terionisasi (non elektrolit)
α = 1 zat terionisasi seluruhnya (elektrolit kuat)
α < 0 < 1 zat terionisasi sebagian (elektrolit lemah)
Semakin besar derajat ionisasi, semakin kuat sifat elektrolitnya. Reaksi elektrolit kuat dituliskan dengan satu arah ke kanan. Contohnya sebagai berikut :
                        NaCl (aq)    ®   Na+ (aq)      +       Cl- (aq)
                        HCl (aq)   ®   H+ (aq)   +   Cl- (aq)
Jika zat terionisasi sebagian, reaksi ionisasinya dituliskan dengan dua arah anak panah yang bolak balik. Contohnya sebagai berikut :
                        CH3COOH (aq)                     CH3COO- (aq)  + H+ (aq)
                        NH4OH (aq)                  NH4+(aq)   +   OH- (aq)
III.            METODE PEMBELAJARAN
Metode  : Ceramah
Model    : Kooperatif Tipe STAD

IV.               LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
FASE
KEGIATAN
WAKTU
I
A.    Pembukaan
-          Salam
-          Guru mengajak siswa untuk berdoa dengan menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.
-          Absensi
-          Mengaitkan materi terdahulu yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.
-          Motivasi
¨     Pernahkan kalian melihat orang yang menangkap ikan dengan menggunakan aliran arus listrik?
¨     Apakah kalian tahu mengapa air dapat menghantarkan listrik?
-          Prasyarat
Siswa memahami ikatan kimia, sifat senyawa ion dan
Kovalen.
10 menit
II
B.        Kegitan inti
-          Guru menjelaskan topik dan tujuan pembelajaran
-          Guru membagi siswa dalam bentuk berkelompok secara heterogen. Tiap kelompok terdiri dari 3 orang siswa.
-          Guru menjelaskan sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan siswa. Seperti sarana hand out dan media pembelajaran yang digunakan.
-          Guru menjelaskan materi yang diajarkan, meliputi :
1.      Menjelaskan larutan elektrolit dan non elektrolit
2.      Menjelaskan gejala-gejala hantaran listrik melalui larutan
3.      Menjelaskan teori Ion Svante Arrhenius
4.      Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar.
5.      Mengelompokkan larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah
(penyampaian materi diselingi/diperjelas menggunakan macromedia flash MX)
-          Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum jelas untuk bertanya terhadap materi yang sudah di sampaikan.
-          Guru memberikan soal latihan kepada siswa dan siswa menjawabnya dengan cara didiskusikan dengan anggota kelompoknya, dan menetapkan waktu yang digunakan untuk menjawab soal latihan tersebut.
-          Guru meminta kepada siswa untuk menukar hasil jawaban tiap kelompoknya dengan kelompok yang lainya dan hasil jawaban latihan dari masing-masing kelompok dikoreksi oleh kelompok yang berbeda tersebut.
-          Guru meminta kepada salah satu siswa dari tiap anggota kelompok untuk menuliskan hasil diskusi jawabanya dipapan tulis dan bersama-sama membahasnya.
-          Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki nilai paling tertinggi.
65 menit

C.       Kegiatan penutup
-          Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada hasil pembahasan jawaban latihan.
-          Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang sudah diajarkan.
-          Guru memberikan PR kepada siswa serta memberikan motivasi belajar kepada siswa untuk belajar dirumah mengenai pelajaran yang sudah disampaikan dan materi yang akan dibahas pada pertemuan yang akan datang.
-          Guru mengajak siswa untuk berdoa dengan menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.
-          Guru memberikan salam penutup
15 menit

V.          ALAT / BAHAN / SUMBER BELAJAR
1)      Alat Pembelajaran
:

§  Papan tulis
§  Spidol
§  Penghapus

2)      Bahan Pembelajaran







:






§  Buku Kimia untuk SMK dan MAK Kelas XI karangan Michael Purba. 2010. Penerbit Erlangga
§  Buku Kimia Kelas XI 2A  karangan Michael Purba. 2004. Penerbit Erlangga.
§  Buku Kimia untuk Kelas XI jilid 2A karangan Sri Sudiono.dkk. 2005. Penerbit Intan Pariwara.
§  Buku Kimia untuk SMA Kelas XI karangan Unggul Sudarmo. 2005. Penerbit Erlangga.
§  Handout
§  Soal-soal latihan
§  PR.

3)      Media Pembelajaran
:
LCD, laptop  dan Animasi Macromedia Flash MX

VI.          PENILAIAN
Aspek Kognitif
Siswa dapat:
1.      Menjelaskan larutan elektrolit dan non elektrolit
2.      Menjelaskan gejala-gejala hantaran listrik melalui larutan
3.      Menjelaskan teori Ion Svante Arrhenius
4.      Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar.
5.      Mengelompokkan larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah
Aspek Psikomotorik
Siswa dapat:
Terampil dalam mengemukakan pendapat.
Aspek Afektif
Siswa dapat:.
1.         Berpartisipasi aktif pada saat KBM.
2.         Menghargai pendapat teman
3.         Melalui keaktifan siswa selama selama mengikuti kegiatan pembelajaran.



















Palangka Raya, 28 September 2011
Praktikan,


ACC 108 032

 
 






Mengetahui,




NIP. 19790608 201001 2 009

 
     Dosen Pembimbing,                                                                   Guru Pamong,



NIP. 19640918 198903 1 002


Kepala Sekolah SMK Al-Ishlah Palangkaraya



NIP. 19660907 199303 1 008
                                                                  




No comments:

Post a Comment