A. Hakikat Pendidikan Kimia
Konsep Kimia
2.6.
Pengertian Konsep
Belajar
konsep merupakan hasil utama pendidikan. Konsep-konsep merupakan batu-batu
pembangun (building blocks) berpikir (Dahar,1989). Konsep-konsep
merupakan dasar bagi proses-proses mental yang lebih tinggi untuk merumuskan
prinsip-prinsip dan generalisasi-generalisasi. Untuk memecahkan masalah,
seorang siswa harus mengetahui aturan-aturan yang relevan, dan aturan-aturan
ini didasarkan pada konsep-konsep yang diperolehnya. Pendekatan konsep
merupakan bentuk instruksional kognitif yang memberi kesempatan siswa
berpartisipasi secara aktif dengan konsep-konsep dan menemukan prinsip sendiri
(Arifin, Mulyati, dkk., 2000).
2.6.1. Beberapa
Ciri Konsep
Beberapa ciri konsep adalah sebagai berikut (Anitah W., dkk,
2007) :
1. Konsep
merupakan buah pikiran yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang. Konsep
tersebut ialah semacam simbol.
2. Konsep
timbul sebagai hasil pengalaman manusia dengan menggunakan lebih dari satu
benda, peristiwa atau fakta. Konsep tersebut ialah suatu generalisasi.
3.
Konsep ialah hasil berpikir abstrak manusia yang
merangkum banyak pengalaman.
4.
Konsep merupakan perkaitan fakta-fakta atau
pemberian pola pada fakta-fakta.
5.
Suatu konsep dapat mengalami modifikasi
disebabkan timbulnya fakta-fakta baru.
Jadi konsep dapat merupakan konsep konkrit dan konsep
abstrak. Beberapa konsep ada kalanya dapat digabungkan. Gabungan konsep-konsep
ini merupakan generalisasi, dan disebut prinsip ilmiah. Sebagai contoh, asam
dapat bereaksi dengan basa membentuk garam. Beberapa penulis menggunakan juga
istilah konsep untuk prinsip ilmiah atau generalisasi, kita dapat menggunakan
kedua pengertian ini untuk konsep.
Seperti yang telah disebutkan bahwa konsep dapat mengalami
modifikasi disebabkan timbulnya fakta-fakta baru, sebagai contohnya adalah
konsep atom. Konsep atom Dalton yang dikemukakan pada tahun 1808 terlihat
ketidak sempurnaannya setelah ditemukannya elektron oleh J.J. Thomson pada
tahun 1900. Berdasarkan bukti temuannya bahwa dalam atom terdapat inti atom
yang bermuatan positif maka Rutherford tahun 1913 memperbaiki model atom
Thomson. Kemudian Niels Bohr tahun 1922 menyempurnakan model atom Rutherford
tersebut (Firman, H dan Liliasari., 1994).
2.6.2.
Pendekatan Konsep dalam Kegiatan Pembelajaran Kimia
Berikut ini akan diberikan contoh-contoh konsep kimia yang
dapat diajarkan di SMA
[
Atom dapat bergabung dengan atom lain melalui
suatu ikatan Kimia
[
Ikatan ion terbentuk akibat gaya elektrostatik
antar ion yang berlawanan muatan yang terjadi karena ada serah terima elektron
dari satu atom dengan atom lain
[
Ikatan kovalen terjadi karena penggunaan bersama
pasangan elektron valensi oleh dua atom yang berikatan.
[
Ikatan kovalen rangkap melibatkan penggunaan
bersama lebih dari satu pasang elektron oleh dua atom yang berikatan.
[
Ikatan kovalen koordinat atau ikatan dativ
terjadi apabila pasangan elektron yang dipakai bersama berasal dari salah satu
atom yang berikatan.
[
Molekul polar ditimbulkan oleh perbedaan
keelektronegatifan dua atom yang membentuk molekul dwiatom.
[
Kepolaran molekul pada molekul poliatom selain
ditentukan oleh kepolaran ikatan-ikatan yang membentuk molekul juga ditentukan
oleh struktur ruang molekul.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam
merencanakan pembelajaran dengan pendekatan konsep (Dahar, 2003) :
1. Konsep-konsep
yang akan diajarkan harus dinyatakan secara tegas dan lengkap.
2. Prasyarat
atau konsep-konsep yang telah diketahui dan diperlukan dapat digunakan dalam
proses pembelajaran.
3. Urutan
kegiatan pembelajaran seharusnya memberikan pengalaman yang memadai, sesuai
dengan konsep yang akan dipelajari maupun konsep yang telah ada.
2.7. Karakteristik Ilmu Kimia
Wiseman (1981) mengemukakan bahwa ilmu
kimia merupakan salah satu pelajaran tersulit bagi kebanyakan siswa menengah.
Kesulitan mempelajari ilmu kimia ini terkait dengan ciri-ciri ilmu kimia itu
sendiri yang disebutkan oleh Kean dan Middlecamp (1985) sebagai berikut:
1.
Sebagian besar ilmu kimia bersifat abstrak
Atom, molekul, dan ion merupakan materi dasar kimia yang
tidak nampak, yang menurut siswa membayangkan keberadaan materi tersebut tanpa
mengalaminya secara langsung. Karena atom merupakan pusat kegiatan kimia, maka
walaupun kita tidak dapat melihat atom secara langsung, tetapi dalam
angan-angan kita dapat membentuk suatu gambar untuk mewakili sebuah atom
oksigen kita gambarkan secara bulatan.
2. Ilmu kimia
merupakan penyederhanaan dari yang sebenarnya
Kebanyakan obyek yang ada di dunia ini merupakan campuran
zat-zat kimia yang kompleks dan rumit. Agar segala sesuatunya mudah dipelajari,
maka pelajaran kimia dimulai dari gambaran yang disederhanakan, di mana zat-zat
dianggap murni atau hanya mengandung dua atau tiga zat saja. Dalam
penyederhanaanya diperlukan pemikiran dan pendekatan tertentu agar siswa tidak
mengalami salah konsep dalam menerima materi yang diajarkan tersebut.
3.
Sifat ilmu kimia berurutan dan berkembang dengan cepat
Seringkali topik-topik kimia harus dipelajari dengan urutan
tertentu. Misalnya, kita tidak dapat menggabungkan atom-atom untuk membentuk
molekul, jika atom dan karakteristiknya tidak dipelajari terlebih dahulu.
Disamping itu, perkembangan ilmu kimia sangat cepat, seperti pada bidang
biokimia yang menyelidiki tentang rekayasa genetika, kloning, dan sebagainya.
Hal ini menuntut kita semua untuk lebih cepat tanggap dan selektif dalam
menerima semua kunjungan tersebut.
4.
Ilmu kimia tidak hanya sekedar memecahkan soal-soal
Memecahkan soal-soal yang terdiri dari angka-angka (soal
numerik) merupakan bagian yang penting dalam mempelajari kimia. Namun, kita
juga harus mempelajari deskripsi seperti fakta-fakta kimia, aturan-aturan
kimia, peristilahan kimia, dan lain-lain.
5.
Bahan/materi yang dipelajari dalam ilmu kimia sangat banyak
Dengan banyaknya bahan yang harus dipelajari, siswa dituntut
untuk dapat merencanakan belajarnya dengan baik, sehingga waktu yang tersedia
dapat digunakan seefisien mungkin. (Rusmansyah dan Irhasyuarna,Y , 2002) Menurut
Arifin (1995), kesulitan dalam mempelajari ilmu kimia dapat bersumber pada:
a.
Kesulitan dalam memahami istilah
Kesulitan ini timbul karena kebanyakan siswa hanya hafal akan
istilah dan tidak memahami dengan benar istilah yang sering digunakan dalam
pengajaran kimia.
b.
Kesulitan dalam memahami konsep kimia
Kebanyakan konsep-konsep dalam ilmu kimia maupun materi kimia
secara keseluruhan merupakan konsep atau materi yang bersifat abstrak dan
kompleks, sehingga siswa dituntut untuk memahami konsep-konsep tersebut dengan
benar dan mendalam.
c.
Kesulitan angka
Dalam pengajaran kimia kita tidak terlepas dari perhitungan
secara matematis, di mana siswa dituntut untuk terampil dalam rumusan
matematis. Namun, sering dijumpai siswa yang kurang memahami rumusan tersebut.
2.8.
Karakteristik Belajar Kimia
Saat ini kurikulum yang diberlakukan di Indonesia
menginginkan dan sangat berharap agar mahasiswa lebih aktif, kreatif, inovatif,
dan mampu mengikuti kuliah dengan antusiasme yang tinggi. Selain penciptaan
suasana kampus yang kondusif, dari dalam diri mahasiswa itu sendiri harus
memiliki motivasi dan minat yang kuat untuk mengikuti dan menguasai setiap mata
kuliah, tidak terkecuali mata kuliah yang berinisial KIMIA. Minat dan motivasi
mahasiswa akan muncul ketika ia tahu bahwa materi yang dipelajarinya ternyata
bermanfaat dan berkaitan dengan kehidupannya, sehingga karakrakteristik
pembelajaran kimia adalah sebagai berikut :
A.
Bagaimana Cara Menggali Sisi-Sisi Menarik
Kimia
Bagaimanakah sebenarnya kiat kita agar dapat menggali
atau melihat sisi-sisi menarik kimia. Untuk dapat melakukan itu, maka mahasiswa
harus memiliki tiga sifat, yaitu sensitif / peka, kritis, dan kreatif terhadap
fenomena yang ada di sekitar kita. Sensitif artinya peka terhadap semua
fenomena atau gejala alam yang mungkin orang lain tidak dapat melihat
keterkaitannya dengan ilmu kimia, tetapi karena kepekaan yang tinggi pada diri
kita mampu menangkapnya sebagai fenomena yang dapat dijelaskan melalui ilmu kimia.
Kritis artinya fenomena yang tertangkap oleh mata kita mampu diolah dalam
pikiran hingga memunculkan berbagai pertanyaan yang menggelitik kita untuk
mencari jawaban-nya. Kreatif artinya dengan kepiawaian pola pikir kita didasari
pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep kimia lalu kita berusaha
menjelaskan atau bahkan menciptakan suatu aktivitas yang mampu menjelaskan
fenomena tersebut kepada diri sendiri atau orang lain.
Sebagai contoh, ketika kita sakit panas dalam dan membeli
minuman penyegar dalam bentuk bubuk, maka bagi mahasiswa yang tidak sensitif,
kritis, dan kreatif tidak muncul apapun di kepalanya tentang minuman penyegar
itu. Namun bagi yang memiliki ketiga sifat tadi, maka ketika ia membaca aturan
minum dalam kemasan minuman penyegar tersebut tertulis ”aduk 18 kali”, pasti ia
mulai berpikir ”kenapa harus 18 kali?” lalu mencari-cari konsep kimia yang
berkaitan dengan hal itu, mulai dari mencari komposisi zat kimia yang menyusun
minuman penyegar, sampai pada reaksi kimia apa yang terjadi sehingga ketika
dicampur harus diaduk 18 kali.
Contoh lainnya, ketika kita dijelaskan tentang sifat
koligatif larutan, pada bagian tentang tekanan osmosis, dosen menyebut istilah
isotonik, maka bagi mahasiswa yang memiliki ketiga sifat tersebut pikirannya langsung
menghubungkan dengan minuman isotonik. Banyak pertanyaan muncul, mulai dari
”apa ada hubungan minuman isotonik dengan sifat isotonik yang dijelaskan dosen”
sampai ”bagaimana cara menguji sifat isotonik pada minuman isotonik tersebut”.
Beberapa contoh di atas cukup memberikan gambaran pada
kita bahwa jika kita mampu melihat sisi-sisi menarik kimia, maka apapun
penjelasan dosen tentang konsep kimia dengan berbagai istilah yang menyertainya
selalu mampu memunculkan keingin-tahuan yang berujung pada pencarian jawaban.
Setelah memperoleh jawabnya, pasti akan memunculkan dorongan lebih kuat untuk
menggali, menggali ... dan menggali sisi menarik kimia lainnya.
B.
Berbagai Contoh Sisi-Sisi Menarik Kimia
Dalam Kehidupan
Seperti disebutkan di atas, dunia kita adalah dunia kimia, kalimat itu mengandung makna pula
bahwa semua fenomena dan aktivitas yang berlangsung di sekitar kita ada
kaitannya dan dapat dijelaskan dengan ilmu kimia. Coba kita perhatikan beberapa
contoh berikut ini :
1. Orang
di desa yang pulang dari sawah biasanya kegerahan lalu mandi. Air yang
diguna-kan untuk mandi ditaburi garam dapur, yang menurut mereka membuat lebih
segar. Hal ini dapat dijelaskan dengan ilmu kimia, yaitu garam dapur yang
dilarutkan dalam air akan terionisasi, ion-ion tersebut menyebabkan tegangan
permukaan air menjadi besar, sehingga ketika digunakan mandi akan membantu
membuka pori-pori kulit lebih lebar, akibatnya penguapan tubuh menjadi lebih
cepat dan badan merasa lebih segar.
2.
Orang
yang sakit panas, untuk menurunkan panasnya dikompres dengan alkohol, hal ini
karena untuk menguap alkohol memerlukan energi panas yang diambil di
sekitarnya, yaitu diambil dari tubuh orang yang dikompres, sehingga suhu tubuh
orang tersebut menjadi turun.
3.
Pada
lumbung-lumbung padi biasanya orang menyimpan beras yang diletakkan di atas
tumpukan arang (banyak dilakukan petani di Kalimantan). Hal ini karena arang
bersifat menyerap air yang menjadikan beras tetap kering (tidak lembab)
sehingga kutu beras tidak datang.
4.
Ketika
orang di desa mengeringkan tepung biasanya diberi cabe merah, tujuannya agar
tepung cepat kering. Mengapa demikian ? Oleh karena cabe mengandung zat
kapsaisin yang memberi rasa pedas dan bersifat higroskopis, maka cabe membantu
mempercepat keringnya tepung tersebut.
5.
Orang
yang keracunan disuruh menelan telur (terutama putih telurnya), mengapa ? Oleh
karena zat putih telur adalah albumin, yaitu salah satu protein yang bersifat
mengikat racun dengan cara menkoagulasi racun tersebut agar tidak menyebar ke seluruh
tubuh. Kadang-kadang bisa juga menggunakan air kelapa muda (tidak harus kelapa
hijau), karena air kelapa muda mengandung enzim yang bertugas membentuk daging
kelapa. Enzim adalah salah satu bentuk protein yang bersifat sama dengan putih
telur.
6.
Penjual
jamu mencampurkan kuning telur pada jamunya, mengapa kuning telur ? Zat aktif
pada jamu larut pada pelarut organik, maka kuning telur yang digunakan sebab
zat kuning telur mengandung kolesterol yang bersifat non polar / organik.
7.
Orang
yang mengunyah nasi lama-lama berasa manis, karena adanya air ludah yang
mengandung enzim ptialin yang mampu menghidrolisis karbohidrat menjadi molekul
yang lebih sederhana diantaranya glukosa yang berasa manis.
Masih
banyak lagi fenomena yang terjadi di sekitar kita dapat dijelaskan secara
ilmiah dengan ilmu kimia. Hanya saja terkadang kita tidak mampu / mau berusaha
untuk mencari hubungan itu. Orang-orang jaman dahulu sebenarnya meninggalkan
kebiasaan yang ilmiah, namun karena keterbatasan pengetahuan, kebiasaan tersebut
hanya turun-temurun tanpa penjelasan. Tugas kita untuk mengungkapkannya melalui
ilmu kimia.
C. Berbagai Kiat Menghafal
Konsep Kimia Yang Menarik
Seringkali kita menghadapi kesulitan dalam menghafal atau
memahami konsep-konsep kimia. Selain mungkin konsepnya yang abstrak, banyak
konsep kimia yang memang sulit untuk dipahami, apalagi jika ada dua istilah
yang artinya berlawanan, seringkali tertukar dalam pikiran kita. Nah kita dapat
membuat cara-cara menarik yang dapat mempermudah menghafal sekaligus memahaminya.
Berikut ini beberapa contohnya
:
1.
Jika ada dua istilah yang berlawanan, jangan menghafalkan
pengertian kedua istilah tersebut. Kita cukup menghafal satu, maka otomatis
yang satunya memiliki pengertian sebaliknya. Dengan demikian tidak mungkin
tertukar dalam pikiran kita.
2. Carilah
keanehan dalam hubungan antar konsep yang mudah diingat. Sebagai contoh : dalam
Katoda terjadi Reduksi, dan dalam Anoda
terjadi Oksidasi. Perhatikan
bahwa kedua pasangan konsep tersebut merupakan pasangan huruf mati dan huruf
hidup.
3. Pada
sel volta dan elektrolisis, katoda dan anoda berfungsi terbalik sebagai kutub
positif dan negatif. Kita dapat membuat singkatan kata ”Kapan” (katoda positif
anoda negatif) untuk sel volta dan”knap” (katoda negatif anoda positif). Dengan
melihat prinsip nomor satu, sebaiknya kita hanya menghafal salah satu.
4. Untuk
menghafal urutan tata nama senyawa karbon, kita dapat berkreasi sendiri membuat
kalimat. Sebagai contoh ”Meta pro bu Peni, Heksa hepi karena bersaing dengan Okta,
nona yang dekil”.
5. Ketika
menghafalkan pengaruh aksi tertentu terhadap keseimbangan kimia, maka dapat
dihafalkan salah satu saja. Sebagai contoh, jika tekanan diperbesar (volum
diperkecil), maka keseimbangan akan bergeser ke arah jumlah koefisien yang
kecil (mengikuti kata pada volum). Hafalkan itu saja, maka jika terjadi aksi
sebaliknya kita tinggal mengatakan arah pergeseran sebaliknya.
D.
Berbagai Contoh Percobaan Yang Menarik
Selama ini jika kita melakukan praktikum selalu hanya
mendasarkan pada petunjuk praktikum yng sudah ada dimana dari tahun ke tahun
sama, seperti membaca sebuah resep masakan lalu kita mempraktikkannya di
laboratorium. Hal ini sangat monoton dan membosankan, karena terkadang
praktikum yang kita lakukan sudah pernah dilakukan sebelumnya. Oleh karena itu,
agar pembelajaran praktikum sebagai bagian pembelajaran kimia secara utuh dapat
menarik, kita perlu menciptakan percobaan-percobaan baru yang berkaitan dengan
kehidupan dan bahkan kalau memungkinkan dapat dipraktikkan tanpa harus di
laboratorium.
Bagaimanakah cara kita menciptakan suatu percobaan baru
sehingga kita tertantang dan tertarik untuk melakukannya ? Suatu materi ajar
dapat dikonstruksi menjadi percobaan dengan mengikuti langkah-langkah berikut
ini :
1.
Pelajari secara mendalam materi ajar tersebut, lalu coba
cari hubungan setiap konsep yang ada dengan fenomena yang ada dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Setelah
kita menemukan suatu fenomena, cobalah berpikir bagaimana mengangkat fenomena
tersebut menjadi suatu rancangan percobaan sederhana dengan mencari hubungannya
dengan konsep kimia tertentu.
3. Buatlah
langkah-langkah pengujian / pembuktiannya.
4. Ujicobalah
sesuai dengan rancangan yang dibuat.
5. Tulis
rancangan kita dengan format prosedur sederhana yang mudah dipahami.
Untuk dapat menemukan fenomena yang berkaitan dengan
materi ajar mungkin dirasa sulit oleh kita, namun sebenarnya semakin banyak
membaca buku dan membuka internet, semakin besar kepekaan kita terhadap
fenomena kimia di sekitarnya. Berikut ini contoh-contoh percobaan sederhana
yang idenya muncul dari fenomena kimia yang ada di sekitar kita yang ada
kaitannya dengan materi ajar di kelas sebagai berikut :
1.
Untuk menunjukkan adanya ikatan hidrogen antar molekul
air, letakkan 2 batang tusuk gigi secara berhadapan. Adanya molekul-molekul air
dapat ditunjukkan dengan mematahkan ikatan antar molekulnya menggunakan 1
batang tusuk gigi yang dicelupkan ke dalam air sabun dan kemudian diletakkan
diantara 2 batang tusuk gigi tadi, sehinggga secara spontan kedua batang akan
saling menjauh sebagai akibat patahnya ikatan antar molekul air. Hal ini dapat
dimodifikasi dengan menggunakan air susu yang ditetesi beberapa warna di
tengah-tengah, lalu dengan cara yang sama tusuk gigi yang telah dicolekkan pada
sabun colek diletakkan di tengah-tengah warna tersebut, maka secara spontan
warna-warna tersebut akan menepi.
2. Untuk
menunjukkan ciri-ciri reaksi kimia, dapat dilakukan dengan cara mudah, yaitu :
a.
Pembentukan gas : mereaksikan asam cuka dengan soda kue,
cangkang telur dengan asam cuka.
b.
Pembentukan endapan : mereaksikan uang logam dengan asam
cuka, garam inggris dengan ammonium hidroksida (dapat dibeli di apotik).
c.
Perubahan warna : daging apel dengan oksigen di udara,
roti tawar dengan larutan iodin, kertas dengan larutan iodin (tulisan ajaib).
d.
Perubahan suhu : mereaksikan soda kue dengan asam sitrat.
3. Untuk
menunjukkan pengaruh konsentrasi, luas permukaan, dan suhu kita dapat
menggunakan reaksi soda kue + cuka dengan berbagai variasi konsentrasi dari
salah satunya (soda kue / cuka), cangkang telur (digerus dan dipotong-potong)
dengan cuka, dan garam inggris (dipanaskan pada berbagai suhu) dengan ammonia.
4. Untuk
menunjukkan tekanan osmosis, kita dapat melakukan percobaan : sediakan dua
gelas, gelas yang satu diisi air sedangkan yang satunya diisi air garam. Masukkan ke dalam kedua gelas
wortel yang masih segar dengan ukuran sama. Amati yang terjadi setelah 24 jam.
5. Kita
dapat membuktikan adanya ion fosfat dalam minuman bersoda (sprite, coca-cola,
fanta) sebagai buffer yang mampu mempertahankan pH dengan cara menambah sedikit
asam, basa, dan pengenceran.
6.
Untuk mengetahui adanya zat besi pada beberapa
buah-buahan, seperti anggur, nanas, apel, arbei, dapat dilakukan percobaan :
Siapkan jus buah-buahan yang akan diteliti, lalu tuangkan sedikit pada gelas
bening. Tambahkan
sejumlah yang sama teh kental yang telah didiamkan kira-kira 1 jam. Aduk dan
biarkan beberapa saat, catat waktu terjadinya endapan pada dasar gelas. Endapan
yang terbentuk merupakan zat besi yang terkandung dalam buah yang bereaksi
dengan zat kimia dalam teh. Jumlah dan kecepatan terbentuknya endapan
menandakan banyaknya zat besi di dalam buah.
Semua bahan dan alat yang digunakan dalam percobaan
tersebut dapat dengan mudah diperoleh dan harganya murah, tetapi mampu
menunjukkan pembuktian suatu konsep. Percobaan-percobaan tersebut pasti menarik
bagi kita, karena selain mudah dilakukan juga merupakan percobaan yang baru
karena belum pernah dijumpai sebelumnya.
E.
Belajar Kimia Menarik Jika Dihubungkan
Dengan Kehidupan
Seseorang akan belajar dan menyimak materi pelajaran
dengan seksama ketika tahu bahwa yang sedang dipelajarinya ada hubungan dengan
kehidupannya. Hal ini banyak diungkap dalam berbagai teori belajar, diantaranya
teori belajar Bruner. Oleh karena itu belajar kimia akan menarik jika kita
mampu menghubungkan dengan kehidupan kita sendiri. Perhatikan beberapa contoh
berikut ini :
1. Ketika
kita mempelajari reaksi netralisasi antara asam dengan basa, maka kita dapat
mencoba mengaitkan peristiwa netralisasi asam lambung (HCl) oleh obat maag yang
mengandung senyawa basa (Mg(OH)2 atau Al(OH)3). Jadi,
orang yang sakit maag, produksi asam lambung berlebihan, sehingga menyebabkan
iritasi pada permukaan dalam lambung. Oleh karena itu agar tidak merasakan
perih karen iritasi tersebut, sebelum makanan masuk, lambung harus dinetralkan
terlebih dahulu.
2. Prinsip
netralisasi ini dapat diterapkan pada berbagai peristiwa, misalnya ketika kita
tersengat tawon dapat diobati dengan mengoleskan cuka, karena sifat racun tawon
adalah basa. Sebaliknya jika tersengat lebah kita obati dengan soda atau sabun,
karena racunnya bersifat asam.
3. Ketika
mempelajari konsep pH, kita dapat mengaitkan dengan pertanyaan mengapa produk
sabun untuk kulit harus mempunyai pH seimbang. Dengan demikian konsep pH yang
sulit tetap akan dipelajari serius karena ada kaitannya dengan kehidupannya.
4. Ketika
mempelajari tentang penurunan titik beku pada konsep sifat koligatif larutan,
kita dapat menghubungkan dengan pembuatan es krim yang ditambah garam dengan
tujuan untuk mempertahankan agar es krim sulit mencair.
5. Ketika kita mempelajari tentang senyawa
yang terbentuk dari unsur-unsur golongan halogen, maka kita pasti mempelajari
senyawa NaCl. Senyawa NaCl dalam kehidupan sering dihubungkan dengan iodium
yang dikenal dengan garam beryodium. Konsep ini akan menarik jika dihubungkan
dengan pertanyaan ”benarkah garam beryodium membuat seseorang yang mengkonsumsi
menjadi pintar?” seperti iklan di televisi.
6. Ketika
kita mempelajari senyawa golongan aldehid, kita dapat menghubungkan dengan
formalin yang isunya marak pada tahun lalu.
7. Ketika
kita mempelajari konsep protein yang salah satu bentuknya dalam tubuh kita
berupa hormon, kita dapat menghubungkan dengan pertanyaan ”mengapa kita tidak
boleh berpacaran di tempat yang sepi?” yang dapat dijelaskan dengan konsep ini.
F.
Belajar Kimia Dalam Kemasan Teka-Teki
Dalam mempelajari kimia, kita dapat melihat satu hal lagi
yang menarik, yaitu kekhasan sifat masing-masing senyawa kimia. Kekhasan sifat
ini akan dapat kita pahami dengan menarik dan baik, tanpa beban menghafal, jika
kita sering berteka-teki dengan sesama teman. Berikut ini beberapa contoh
teka-teki yang dimaksud :
1. Seorang siswa kehilangan uang di kelasnya. Semua
siswa di kelas itu ketakutan, karena hari itu mereka membawa uang 20 ribuan
seperti yang hilang untuk ditabungkan. Si siswa yang kehilangan uang mengatakan
sebelum hilang dia iseng menulis lambang suatu unsur di kertas tersebut. Unsur
yang ditulis lambangnya itu memiliki ciri-ciri :
[ Ia memiliki jari-jari atom > Mg tapi lebih pendek
dari Rb
[
Ia memiliki energi ionisasi lebih besar dari golongan
IA
[
Ia
memiliki elektronegativitas lebih kecil dari Sn dan Ca Unsur apakah itu ?
2.
Aku
disukai banyak wanita, padahal kalau aku tidak dipanasi pada suhu 2000oC
aku dijauhi orang. Kata mereka sih, aku seperti
turunan Michael Jakson. Dulu aku digunakan sebagai obat pemampat BAB, tetapi
tidak tahu mengapa sekarang aku tak ada di pasaran Biarpun hitam tetapi aku
memancarkan cahaya. Siapakah aku ?
3. Seorang napi kabur dari penjara. Berdasar olah TKP
ditemukan botol bekas suatu larutan yang sering kita jumpai di dapur dan wadah
plastik yang berbau amis dan berwarna keco-klatan. Penyelidikan menunjukkan
napi kabur melalui pintu tanpa merusak gembok, tetapi pengait gembok yang rapuh
dan mudah dipatahkan. Larutan apa yang ada dalam botol ?
B. Kedudukan Kimia
1. Kimia
sebagai sikap ilmiah
Sikap ilmiah berkaitan dengan
sikap rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta
hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan
melalui prosedur yang benar, sains bersifat open ended.
Sikap ilmiah dalam pembelajaran kimia merupakan bagian dari
sikap pada umum-nya, dan sikap adalah bagian dari nilai, yaitu nilai kehidupan.
Bila penanaman nilai kehidupan dalam pembelajaran kimia terjadi berulang-ulang,
maka diharapkan nilai-nilai tersebut dapat terinternalisasi dalam diri peserta
didik. Dengan kata lain, dalam setiap pembelajaran mata pelajaran apapun,
termasuk pembelajaran kimia, sangat diha-rapkan bahwa materi yang diajarkan
tidak hanya sebagai school knowledge
(pengetahuan sekolah), tetapi juga menjadi inner
knowledge (pengetahuan dalam diri) yang akhirnya ditunjukkan dalam bentuk
perilaku (action knowledge). Dengan
demikian terjadilah keselarasan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam
proses pembelajaran. Sejumlah sikap ilmiah tersebut dapat menjadi nilai
kehidupan peserta didik dimana nilai-nilai kehidupan secara bersama-sama akan
membentuk kepribadian peserta didik. ilmiah yang meliputi:
a.
Jujur,
yaitu mengajukan data sebenarnya dari hasil penelitian tanpa mengubahnya,
walaupun tidak sesuai dengan hipotesis dan teori,
b.
Terbuka,
yaitu dapat menerima perbedaan hasil yang diperoleh teman lain atau ilmuwan
lain dan teori baru dari eksperimen terbaru,
c.
Mampu
membedakan fakta dan opini,
d.
Tekun
dan ulet dalam melakukan penelitian serta tidak mudah putus asa,
e.
Teliti,
cermat, dan akurat tidak ceroboh dan tidak melakukan kesalahan dalam
pene-litian , sehingga didapatkan hasil yang benar-benar akurat,
f.
Tidak
mudah percaya jika tidak ada bukti yang
mendukung,
g.
Percaya
bahwa kebenaran itu bersifat relaif, sehingga tidak memaksakan diri
2.
Kimiah sebagai produk
Produk sains meliputi
pengetahuan fakta, pengetahuan konsep, pengetahuan prose-dural, dan pengetahuan
kognitif.
3. Kimia sebagai proses
Kimia
sebagai proses meliputi keterampilan-keterampilan dan sikap-sikap yang dimiliki
oleh para ilmuwan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan Kimia.
Keterampilan-keterampilan proses tersebut dapat diklasifikasikan sebagai
keterampilan-keterampilan :
a. Mengamati
Mengamati merupakan suatu
keterampilan berpikir fundamental yang menjadi dasar utama dari pertumbuhan
sains. Mengamati merupakan suatu kemampuan menggunakan semua indera yang harus dimiliki
oleh setiap orang. Dalam kegiatan ilmiah mengamati berarti memilih fakta-fakta
yang relevan dengan tugas tertentu dari hal-hal yang diamati, atau memilih
fakta-fakta untuk menafsirkan peristiwa tertentu. Dengan membandingkan hal-hal
yang diamati, berkembang kemampuan untuk mencari persamaan dan perbedaan.
b. Menafsirkan Pengamatan
Hasil-hasil pengamatan tidak
akan berguna, bila tidak ditafsirkan. Karena itu dari mengamati langsung, lalu
mencatat setiap pengamatan secara terpisah, kemudian menghubung-hubungkan
hasil-hasil pengamatan itu, lalu mungkin ditemukan pola-pola tertentu dalam
satu seri pengamatan. Penemuan pola ini merupakan dasar untuk menyarankan
kesimpulan-kesimpulan atau generalisasi-generalisasi. Kemampuan untuk menemukan
pola-pola ini merupakan kegiatan ilmiah yang perlu dikembangkan pada anak
sedini mungkin.
c. Meramalkan
Sains tidak akan demikian pesat
berkembang bila dalam sains tidak dikenal istilah meramalkan. Karena itu
meramalkan merupakan salah satu kemampuan penting dalam sains. Dengan
menggunakan pola yang ditemukan dari salah satu seri pengamatan, para ilmuwan
mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang akan datang, atau yang
belum diamati. Jadi, bertitik tolak dari menafsirkan hasil-hasil pengamatan
dapat dikembangkan kemampuan untuk meramalkan yang merupakan salah satu contoh
mengambil kesimpulan atau inferensi. Proses peramalan merupakan suatu proses
penalaran yang berdasarkan pengamatan.
d. Menggunakan Alat / Bahan
Melakukan percobaan dalam sains
membutuhkan alat dan bahan. Berhasilnya suatu percobaan kerapkali tergantung
pada kemampuan memilih dan menggunakan alat yang tepat secara efektif.
Pengalaman menggunakan alat dan bahan merupakan pengalaman konkrit yang
dibutuhkan siswa untuk menerima gagasan-gagasan baru. Suatu syarat penting
dalam belajar bagi siswa yang masih pada tingkat operasional konkrit itu.
e. Menerapkan Konsep
Menerapkan konsep yang merupakan
suatu kemampuan untuk menggunakan konsep-konsep yang telah dipelajari dalam
situasi baru atau menerapkan konsep itu pada pengalaman baru untuk menjelaskan
apa yang sedang terjadi merupakan tujuan pendidikan sains yang penting. Dalam
menerapkan konsep untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi, perlu dianggap
bahwa setiap penjelasan yang diberikan itu bersifat sementara, dan dapat diuji,
jadi berupa hipotesis. Kerap kali dapat disarankan beberapa alternative
hipotesis, semuanya menunjang kenyataan, tetapi perlu disadari siswa, bahwa
hipotesis-hipotesis itu harus diuji.
f. Merencanakan Penelitian
Kemampuan untuk merencanakan
suatu penelitian merupakan suatu unsur yang penting dalam kegiatan ilmiah.
Setelah melihat suatu pola atau hubungan dari pengamatan-pengamatan yang
dilakukan, perlu kesimpulan sementara atau hipotesis yang dirumuskan itu diuji.
Untuk itu diperlukan kemampuan untuk merencanakan suatu percobaan yang meliputi
kemampuan untuk menentukan alat-alat dan bahan-bahan yang akan digunakan,
menentukan variabel-variabel, menentukan yang mana di antara variabel-variabel
itu harus dibuat tetap, bagaimana mengolah hasil-hasil pengamatan untuk
mengambil kesimpulan, merupakan kegiatan-kegiatan yang perlu dilatihkan sejak
dini.
g. Berkomunikasi
Sains terbuka bagi semua orang
yang mampu memahaminya, dan dinilai oleh siapa saja yang mau menilainya.
Sebagai implikasinya, para ilmuwan diharapkan
menguraikan secara jelas dan cermat apa yang telah mereka lakukan,
sehingga dapat diuji oleh para ilmuwan lain. Karena itu dalam pendidikan sains
siswa-siswa sejak dini dilatih untuk dapat melaporkan hasil-hasil percobaannya
secara sistematis dan jelas. Juga diharapkan mereka dapat menjelaskan
hasil-hasil percobaan mereka pada teman-temannya, mendiskusikanya, dan
menggambarkan hasil pengamatannya dalam bentuk grafik, tabel dan diagram. Semua
kegiatan ini termasuk kemampuan berkomunikasi, suatu kemampuan yang perlu
dikembangkan dalam mendidik calon-calon ilmuwan masa yang akan dating.
h. Mengajukan Pertanyaan
Dari penelitian Piaget dan
Bruner, terungkap bahwa anak itu dapat berpikir secara tingkat tinggi bila ia
mempunyai cukup pengalaman secara konkrit dan bimbingan yang memungkinkan
pengembangan konsep-konsep dan menghubungkan fakta-fakta yang diperlukan. Dapat
dikatakan bahwa kualitas pertanyaan yang diajukan siswa menunjukkan rendah
tingginya tingkat berpikir siswa.
[ Perlunya
Pendekatan Keterampilan Proses
Dari
uraian di atas telah diketahui bahwa keterampilan proses ialah keterampilan
intelektual atau keterampilan berpikir, dengan mengembangkan keterampilan
proses dalam pembelajaran maka:
Membuat siswa berpikir.
Membuat siswa kreatif.
Dapat menolong siswa untuk belajar
Keterampilan proses sains juga diperlukan dalam kegiatan ilmiah di
sekolah maupun di kemudian hari.
comennya ya,,,
ReplyDelete